JAKARTA - Ganti menteri, ganti kurikulum. Itulah pandangan yang beredar di masyarakat. Tetapi, pemerintah sebenarnya memiliki alasan tersendiri tentang hal ini.
Misalnya, kurikulum 2013. Menurut Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan, Musliar Kasim, perubahan kurikulum menjadi kurikulum 2013 dimaksudkan untuk mendidik anak-anak mempunyai sikap yang bagus.
"Yang kita lakukan adalah anak tidak hanya memiliki kompetensi pengetahuan saja, tapi harus mempunyai kompetensi keterampilan," ucapnya dalam acara Seminar Pendidikan Mengenai Visi Pendidikan 2014-2019: Peta Persoalan dan Tantangan ke Depan, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (12/6/2014).
Musliar melanjutkan, seperti contoh siswa kelas 1 SD hingga SMA sudah belajar Bahasa Indonesia, tapi tidak ada keterampilan menulis.
"Ke depan, anak bisa belajar bagaimana untuk menulis yang dimulai dari SD," ungkapnya.
Selain itu, untuk mata pelajaran (mapel) Bahasa Inggris memang sudah diwajibkan sejak kelas 1 SMP hingga 3 SMA, tapi hanya bisa tentang tata bahasa. Siswa masih belum bisa berbicara dalam berbahasa Inggris.
"Implementasi Kurikulum 2013 untuk menyebar ke seluruh Indonesia belum sempurna. Siswa dapat diharapkan untuk memiliki kompetensi keterampilan, kompetensi sikap, dan kompetensi pengetahuan," tuturnya.
0 komentar:
Posting Komentar