Sabtu, 31 Mei 2014

Ibu

Ibu....
Dengarlah jeritan hati yang selalu memanggil nama
mu
ketika langkah mu tak menyisakan jejak untuk ku
hingga detak jantung mu tak lagi terdengar ditelinga
ku
Engkau bagai pelita yang tak pernah padam
membalut luka dengan ketulusan
menghapuskan bayangan semu hidup ku
Ibu....
coretan kisah telah terukir
dalam lembaran hidup yang kau mulai
dengan pahatan cinta untuk ku
Ibu....
Raga, jiwa, dan hati telah melekat kuat
dalam jasad yang teguh dan kokoh
tak akan pernah rapuh
dan tak akan pernah terhapuskan.

0 komentar:

Posting Komentar