Jumat, 15 Agustus 2014

99 Nama Pahlawan Gerbong Maut Bondowoso

GERBONG MAUT BONDOWOSO


99 Nama Pahlawan Gerbong Maut Bondowoso


NYAWA MEREGANG KEHABISAN OKSIGEN

De Trein van de Dood, demikian orang orang Belanda menyebutnya, 100 orang tawanan dari Bondowoso dibawa ke penjara kalisosok Surabaya dengan menggunakan gerbong tanpa ventilasi. Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengabadikannya menjadi sebuah monumen.

99 Nama Pahlawan Gerbong Maut Bondowoso
Pada tahun 1947, tentara Belanda mendarat di Pasir Putih, Situbondo. Perlawanan frontal pun dilakukan para pejuang dan rakyat Bondowoso. Namun kekuatan pasukan Belanda yang begitu besar didukung oleh persenjataan yang lengkap berhasil memukul mundur para pejuang Bondowoso.
Tidak ingin dijajah kembali, siasat perang gerilya diterapkan pada pejuang. Tatkala kemenangan sudah didepan mata, tiba tiba mereka dikejutkan dengan perjanjian Renvile, sehingga sebagai konsekuensinya, Batalyon IX terpaksa hijrah dari Bondowoso ke Blitar dan Kediri.

Sepeninggal Batalyon IX inilah tentara Belanda dengan dalih gerakan pembersihan pengacau, menangkapi sisa sisa pejuang di Bondowoso dan orang orang yang dicurigai sebagai pejuang.
Belanda melakukan penangkapan besar-besaran terhadap Tentara Rakyat Indonesia, Laskar, Gerakan Bawah Tanah dan orang orang tanpa menghiraukan apakah yang bersangkutan berperan atau tidak dalam kegiatan perjuangan. Sehingga dalam waktu singkat, penjara Bondowoso tak lagi mampu menampung tahanan yang pada waktu itu mencapai 637 orang.
Belanda pun bermaksud memindahkan tahanan yang termasuk “pelanggaran berat” dari penjara Bondowoso ke penjara Surabaya. Untuk mnengangkut para tahanan tersebut digunakan sarana Kereta Api.

99 Nama Pahlawan Gerbong Maut Bondowoso
Setelah mendapat perintah langsung dari Komandan J Van den Dorpe, Kepala Penjara mengumpulkan semua tahanan yang telah tercatat namanya. Pemindahan tahap I dan II berjalan baik,karena gerbong diberi ventilasi sebesar 10-15 cm dan disetiap stasiun pemberhentian, pada tahanan mendapat makanan yang diberikan oleh rakyat. Pada sabtu, 23 November 1947, pukul 04.00 WIB, pemindahan tahap III berlangsung, tahanan yang tercatat sebanyak 100 orang, dibangunkan secara kasar lalu dikumpulkan di depan penjara. Tahanan tersebut adalah :


1. Mohammad Alwi (21 Th, Polisi)
2. Soewandono ( 21Th, Polisi)
3. Soeparto (37Th, Jawatan Penerangan)
4. Rasmin (26Th, Pedagang)
5. Rasimin (42Th, Polisi Negara)
6. Sidik (25Th, BPRI)
7. Ismail (48Th, Guru)
8. Satamin (20Th)
9. Sami (28Th, Petani)
10. Abdul Rachman (47Th, Pegawai BAPRA)
11. Soewardi (24Th, ALRI)
12. Singgeh (53Th, Tani)
13. Pasik (24Th, Tani)
14. Tima (30Th, Tani)
15. Sedang Radikin (25Th, Tani)
16. Hasan Aseghaf (32Th)
17. Sahar (25Th, Pegawai Tenun)
18. Endin (29Th, Tani)
19. Astrodrejo (47Th, Pemilik Sekolah)
20. Ardjomo (38Th, Polisi)
21. Misradin (20Th, TNI)
22. Abdul Maksar (19Th, TNI)
23. Armino (20Th, TRI)
24. Niman (27Th, Tani)
25. R. Koesmar (44Th, Mantri Irigasi)
26. Soekawi (30Th, TRI)
27. Jahya (55Th, TRI)
28. Tallip (35Th, Pedagang)
29. Sihab (40Th, Tani)
30. Asmono (40Th, Tani)
31. Soenoto (30Th, Tani)
32. Mastini (30Th, Tani)
33. Soerakmo (30Th, Tani)
34. Soewati (33Th, Tani)
35. Koeis (47Th, Tani)
36. P.Mina (45Th, Tani)
37. Soedari (36Th, Tani)
38. Satomo (46Th, Tani)
39. Reksuwono (50Th)
40. Da’i (37Th, Tani)
41. Jahya (55Th, TRI)
42. Tallip (35Th, Pedagang)
43. Mochdar (33Th, Tani)
44. Koestidjo (29Th, Opas PG Prajekan)
45. Oewi (28Th, TRI)
46. Asmawi (32Th, TRI)
47. Pengemanan (32Th, ALRI)
48. Soeharto (35Th, TRI)
49. Kamir (35Th)
50. Arijadi (26Th, TRI)
51. Wiroto (33Th, TRI)
52. Moegiman (33Th, Ajudan Inspektur Polisi)
53. Sajiman (28Th, Juru tulis AW Curahdami)
54. Sali (52Th, Guru Sekolah Pertanian)
55. Wirdjo Pranoto (50Th, Guru SR)
56. Sahawi (24Th, Pedagang)
57. Awi (22Th, Pedagang)
58. Roes (20Th, Pedagang)
59. Soeirpardjomo (49Th, Kepala Sekolah)
60. Asboen (45Th, Kusir)
61. Sidin (20Th, Pedagang)
62. Roemin (25Th, Pedagang)
63. Akmi (25Th, Tani)
64. Aris (28Th, Tani)
65. Hun (25Th, Tani)
66. Soesman (35Th, Tani)
67. Beng (30Th, Tani)
68. Hari (27Th, Tani)
69. Marjani (42Th, Tani)
70. Rais (38Th, Tani)
71. Soewardi (32Th, Asisten Wedono)
72. Said (32Th, Tani)
73. Mistam (40Th, Tani)
74. Achmad (40Th, Bakul Soto)
75. Ti (40Th,Tani)
76. Anwani (30Th, Tani)
77. Salim (27Th, Tani)
78. Gadang Tawar (25Th, Tani)
79. Soenadjar (25Th, Tani)
80. Samsoeri (50Th, Tani)
81. Soewardi (32Th, Asisten Wedono)
82. Said (32Th, Tani)
83. Moesappa (25Th, Pedagang)
84. Moestapa (17Th, Tani)
85. Basir (25Th, Tani)
86. Slamet Karsono
87. P. Mina (45Th, Tani)
88. Soedari (36Th, Tani)
89. Satomo (46Th, Tani)
90. H Anwar (45Th, Tani)
91. Moertami (50Th)
92. Samsoeri (50Th, Tani)
93. Soedajo (32Th, PPBM)
94. Koeswari (40Th, Polisi Negara)
95. Dullah (Kepala Penerangan)
96. Abdul Jaman (31Th)
97. Tajib (33Th, TRI)
98. Masdar (20Th, TRI)
99. Soewari (21Th, Tani)
100. ....................

99 Nama Pahlawan Gerbong Maut Bondowoso
Pada pukul 05.30 WIB tahanan tiba di Stasiun Kereta Api Bondowoso. 100 orang tahanan tersebut dimasukkan ke dalam 3 gerbong kereta barang tanpa ventilasi. Sebanyak 32 orang masuk gerbong pertama GR 5769 DAN 30 orang lagi ke gerbong kedua GR 4416, sisanya sebanyak 38 orang berebutan masuk ke gerbong yang terakhir bernomor GR 10152 karena panjang dan masih baru.

Pada pukul 07.00 WIB, kereta api dari Situbondo datang. Saat itu juga gerbong digandeng. Pukul 07.30 WIB gerbong bertolak ke Surabaya, saat itu beberapa tahanan sudah ada yang pingsan. Mendekati Stasiun Kalisat, ada insiden ledakan Granat di rel kereta api, hal ini dilakukan oleh para rakyat sebagai upaya untuk membebaskan para pejuang. Di stasiun Kalisat, gerbong tawanan harus menunggu kereta api dari Banyuwangi. Selama 2 jam mereka terpanggang dalam gerbong di bawah terik matahari. Kemudian Kereta Api beranjak menuju Stasiun Jember.

Pukul 10.30 WIB, kereta api berangkat dari stasiun Jember melanjutkan perjalanan ke Probolinggo para tawanan benar benar terpanggang, sampai di Jatiroto turun hujan kemudian dimanfaatkan oleh para tahanan untuk menjilati tetesan air hujan dari lubang kecil,bahkan ada yang minum (maaf) air seni tahanan lainnya. Sepanjang perjalanan selama kurang lebih 20 jam terjadi hal hal yang memilukan. Sebanyak 46 orang meninggal, 11 sakit parah, 31 sakit dan 12 masih sehat. Pada gerbong pertama GR 5769 sebanyak 32 orang selamat, pada gerbong kedua GR 4416 sebanyak 8 orang meninggal, dan pada gerbong ketiga GR 10152 seluruh tahanan berjumlah 38 orang meninggal.

99 Nama Pahlawan Gerbong Maut Bondowoso
Untuk mengenang tragedi ini, Pemerintah Kabupaten Bondowoso membangun Monumen Gerbong Maut yang tepat diletakkan di depan alun-alun Kabupaten Bondowoso. Monumen yang dipajang adalah replika gerbong GR 10152, merupakan gambaran dari perjuangan tawanan pada kala itu untuk berjuang dalam melawan Agresi Militer Belanda. Namun Gerbong GR 10152 yang asli masih tersimpan di Museum Brawijaya di Malang. Hal ini sebagai bukti bahwa perjuangan masyarakat Bondowoso dalam melawan penjajah sangat begitu mengharukan. (Arman dhani/Dhani adisiswoyo)

4 komentar:

  1. Semoga dengan di Bangunnya Monumen Gerbong Maut yg ada dialun-alun Kabupaten Bondowoso menjadi Sejarah yg tdk terlupakan bagi para Generasi Muda bahwa Perjuangan melawan penjajah belanda pada waktu itu harus sampai bertaruh Nyawa dan kehilangan nyawa demi terciptanya Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia...
    MERDEKAAAA..... !!!!!!

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. kopi mana kopi :D ngopi dulu kang hahhahaayyy

      Hapus
    2. Dilarang ngopi disini Kang entar tumpah kompi ane rusak hahahahahaha

      Hapus