BAGI guru penerima
tunjangan sertivikasi yang malas, siap-siap mendapat sanksi. Hal itu
menyusul bakal dilaksanakanya evaluasi terhadap guru penerima tunjangan
sertifikasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Kasubdit Pusat Pengembangan Profesi
Pendidik (Pusbangprodik) Kemendikbud, Dian Wahyuni mengatakan,
Kemendikbud tengah merancang evaluasi bagi guru yang telah memperoleh
sertifikat. Selain kinerja guru, salah satu poin yang bakal menjadi
bahan evaluasi merupakan beban mengajar guru yang harus memenuhi 24 jam
dalam seminggu.
"Kalau dia tidak memenuhi 24 jam otomatis tunjangannya diberhentikan," kata Dian kepada wartawan usai acara Konsultasi Publik Penataan dan Pemerataan Guru, di ruang Kridha Manggala, Setda Sragen belum lama ini.
Dian menjelaskan, guru yang telah memperoleh sertifikat berhak untuk memperoleh tunjangan sertifikasi. Tapi apabila kinerja mereka tidak bagus, apalagi bermalas-malasan sehingga tidak memenuhi 24 jam mengajar, maka tunjangan sertifikasinya bisa dihentikan.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan,
ujar Dian, selama ini banyak oknum guru penerima tunjangan sertivikasi
yang justru memberikan beban jadwal mengajar kepada guru wiyata bakti.
Hal itu tentu tidak diperkenankan mengingat beban guru wiyata bakti
bakal semakin tinggi."Kalau dia tidak memenuhi 24 jam otomatis tunjangannya diberhentikan," kata Dian kepada wartawan usai acara Konsultasi Publik Penataan dan Pemerataan Guru, di ruang Kridha Manggala, Setda Sragen belum lama ini.
Dian menjelaskan, guru yang telah memperoleh sertifikat berhak untuk memperoleh tunjangan sertifikasi. Tapi apabila kinerja mereka tidak bagus, apalagi bermalas-malasan sehingga tidak memenuhi 24 jam mengajar, maka tunjangan sertifikasinya bisa dihentikan.
Padahal dari sisi tunjangan kesejahteran yang mereka dapat terpaut jauh dengan guru bersetifikasi. "Kalau dia (guru sertifikasi, Red) tidak ada 24 jam ya harus ditambah sampai bisa memenuhi 24 jam mengajar," ujarnya. (ars
0 komentar:
Posting Komentar